Bagaimana agar anak tidak susah disuruh shalat? Atau mungkin shalat
anak masih dengan main-main, atau ngebut asal cepat selesai, atau hanya
shalat jika disuruh?
Memang, Rasulullah saw menyuruh umatnya mengajarkan shalat pada anak
saat ia berusia 7 tahun. Namun agar anak mau shalat tentunya tidak bisa
serta merta ketika usianya menginjak tahun ketujuh lantas kita
mengatakan, “Nak, shalat lagi ya.”
Ajarkan anak shalat sejak dini. Saat anak mulai bisa berjalan,
setiap kita shalat selalu sertakan anak. Ajak anak dengan menyediakan
sajadah khusus untuknya. Lalu ketika kita sedang shalat, apapun yang
terjadi pada anak selagi tidak membahayakan dirinya, shalat jangan
diputus. Pada saatnya nanti anak akan terbiasa. Tentu sebelumnya,
lingkungan di sekitar dipastikan dalam keadaan aman, dan anak sudah
dipakaikan popok.
Hal seperti ini terus dilakukan di setiap lima waktu shalat. Harus
konsisten, tidak boleh bosan. Anak terus dibantu mengambil wudhu’ yang
benar. Wudhu’nya tetap diawasi dan dikontrol terus. Kalau ada
bagian-bagian yang tidak terkena air wudhu’ minta anak untuk mengulang
wudhu’nya, jangan lupa disertai memberi pemahaman tentang urgensi
wudhu’ dan manfaatnya. Begitu juga dengan bacaan shalat. Minta anak
membacanya keras-keras, dengan tartil.
Setelah usianya 3 tahun, bangunkan anak setiap subuh. Kalau belum
shalat isya dan anak sudah tertidur duluan, tetap bangunkan anak agar
shalat isya dahulu. Mulai usia 7 tahun, kalau anak shalatnya main-main,
suruh ulang kembali.
Ketika waktu shalat masuk, suruh anak mematikan TV, berhenti
menonton, dan menghentikan kegiatan lainnya. Biasakan shalat berjamaah,
di mesjid khususnya bagi anak laki-laki. Ketika anak sakit, jangan
sampai shalatnya tertinggal. Anak kita bantu untuk tetap shalat walau
dengan tayamum, shalat duduk atau tidur. Begitu juga ketika dalam
perjalanan jauh, shalatnya tidak boleh sampai ada yang tinggal. Kita
ajarkan anak untuk menjamak dan mengqashar. Kerjakan shalat dan tayamum
di atas bus kalau busnya tidak berhenti. Sehingga tidak ada alasan bagi
anak untuk meninggalkan shalat. Anak harus tahu, shalat baru boleh
ditinggal kalau kita pingsan atau tidak sadar atau mati. Selain dari
itu tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat.
Beranjak dari pentingnya mengajarkan sholat sejak kecil, munculah ide inovatif dan kreatif untuk membuat si kecil semangat beribadah. Salah satunya adaLah dengan membuat sajadah, mukena dan celana sarung untuk si kecil dengan pilihan karakter anak yang mereka suka. Dengan demikian insya allah anak akan mulai semangat untuk sholat. Pilihan Motif bisa dilihat dalam vidio diatas. Untuk pemesanan anda bisa memesan di Cantik dengan Berhijab
Semoga bermanfaat :)